Headlines News :

    Depok KlinikTerapi Lintah (Pakarterapilintah)

    Penelitian dari Rumah Sakit Green Lane: Dapatkah Zat Aktif Dalam Air Liur Lintah Mencegah Serangan Jantung?


    Penelitian dari Rumah Sakit Green Lane: Dapatkah Zat Aktif Dalam Air Liur Lintah Mencegah Serangan Jantung?
    Ketika sirkulasi darah dalam tubuh dari jantung terhambat, kemungkinan timbulnya serangan jantung akan meningkat. Apabila hal ini tidak ditangani secara tepat dan cepat maka jantung akan kekurangan oksigen yang menyebabkan otot jantung berhenti berkerja. Oleh karena itu Pasien pengidap coronary thrombosis (penyumbatan arteri akibat penggumpalan darah) secara rutin diberikan obat pengencer darah seperti aspirin atau heparin untuk mencegah serangan jantung lebih lanjut. Tapi resiko tetap masih besar karena sayangnya penanganan dengan metode tersebut tidak 100% efektif.
    Peneliti dari Rumah Sakit Green Lane, Acukland, Selandia Baru mengadakan penelitian tentang masalah ini. Mereka telah meneliti keefektifan penggunaan obat baru yaitu Bivaldurin untuk penanganan penyakit coronary thrombosis melalui serangkain percobaan. Menariknya, Bivalrudin adalah bentuk lain dari Enzym Hirudin yang terkandung dalam aiur liur lintah. Bivalrudin mengandung effect anti-coagulant yang permanen dan mengurangi kemungkinan serangan jantung sampai dengan 33,%. Pengobatan dengan enzym yang terkandung dalam lintah ini diketahui 30% lebih efektif daripada penggunaan Heparin.
    Penelitian tersebut berdasarkan percobaan atas sejumlah 17.000 pasien pasien pengidap coronary thrombosis, yang dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok. Satu kelompok pertama diberikan Heparin, sedangkan kelompok lain diberikan Bivaldurin.
    Harvey White, Imuwan dan Peneliti dari Rumah Sakit Green Lane menjelaskan, bahwa dari seribu pasien yang diberikan Bivaldurin dalam 30 hari setelah terkena serangan jantung, terdapat lebih sedikit kasus pasien mengalami serangan jantung lanjutan dari pada pasien yang diberikan Heparin.
    (Sumber: http://www.oval-film.com/ekelhaftgesund/engl/blutegel/studien.htm)
    The Nature has its own way of curing everything…
    —————————————-
    Artikel Aslinya dengan judul yang sama
    Green Lane Hospital:
    Can active ingredients in leech saliva protect against heart attack?
    When the circulation of blood is blocked from the heart, heart attack may occur quickly. If this isn’t treated correctly and swiftly, an oxygen deficiency may occur and consequently the muscles of the heart can die. Patients with coronary thromboses are therefore routinely treated with a blood-thinning agent such as Aspirin or Heparin to avoid further attacks. Still, the danger is there: The treatment is unfortunately not 100 per cent effective.
    New Zealand researchers at the Green Lane Hospital in Auckland are working on this problem. They have surveyed the effectiveness of a new medication called Bivaldurin through clinical trials. Interestingly, this substance is a genetically altered form of the enzyme Hirudin, found in leech saliva. Bivaldurin has a lasting anti-coagulant effect and reduces the likelihood of another heart attack by one third. This leech saliva enzyme-based medication has been found to be 30 per cent more effective than the conventionally used Heparin.
    The study was based on clinical trials of 17,000 patients. One group of post-coronary patients was given Heparin and another group was given Bivaldurin. The question was how many patients would later suffer a further heart attack.
    “Of a thousand patients who received Bivaldurin within 30 days of their heart attack, there were far fewer cases of later coronary incidents than with the patients treated with Heparin,” explains research scientist Harvey White from Green Lane Hospital.
    (http://www.oval-film.com/ekelhaftgesund/engl/blutegel/studien.htm)

    Incoming search terms:

    • budidaya lintah com

    Pelatihan terapi lintah

    Nutrisi Yang Bikin Greng di Ranjang

    Ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan gairah dan performa seksual. Beberapa di antaranya bekerja dengan memperlancar peredaran darah.

    Tentu saja, gairah tak akan sampai puncak tanpa peredaran darah yang kuat. Untuk itulah diperlukan diet tinggi serat serta konsumsi antioksidan. Tujuannya adalah agar peredaran darah lancar dan tidak sampai tersumbat.
    Nah, berikut adalah nutrisi-nutrisi yang akan memperlancar urusan ranjang:
    Perkenalkan, sitrulin
    Sitrulin adalah sejenis fitonutrient yang berfungsi sebagai viagra alami. Dikutip dari LiveStrong, sitrulin ini berfungsi meningkatkan nitric acid di dalam tubuh. Nitric acid sendiri akan membantu mengirimkan oksigen lewat peredaran darah ke seluruh tubuh.
    Sitrulin sendiri umumnya terdapat pada buang semangka, yang dikenal kandungan sitrulinnya tinggi.
    Vitamin E
    Sebut saya vitamin E ini sebagai 'ekstasi tubuh' karena dapat meningkatkan gairah, meningkatkan performa serta mood sehingga membuat tubuh lebih happy dan percaya diri. Antioksidan di dalam makanan-makanan yang kaya vitamin E dapat membantu agar 'tahan lama' di atas ranjang.
    Makanan yang mengandung vitamin E yaitu: almond, kacang kulit, bayam, dan lain sebagainya.
    Phenylalanine
    Phenylalanine adalah asam amino yang membantu meningkatkan hormon endorfin di dalam tubuh. Hormon ini berfungsi sebagai afrodisiak dan dapat meningkatkan mood dengan cepat.
    Makanan yang mengandung phenylalanine yaitu: cokelat, almond, alpukat, nanas, kacang dan bayam.
    Asam omega-3
    Baik untuk jantung dan untuk hormon, omega-3 ini berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan estrogen. Alhasil, permainan jadi lebih panas dengan meningkatnya hormon tersebut.
    Menurut Forbes, asam omega-3 juga membantu mengendalikan sistem syaraf sehingga performa lebih percaya diri serta memperlancar peredaran darah.
    Makanan yang mengandung omega-3 yaitu: telur, salmon, walnut, flaxseed, dan ikan laut dalam.
    Vitamin C
    Vitamin C adalah antioksidan yang membantu memerangi radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas umumnya mengganggu nitric acid yang membawa oksigen di dalam darah. Untuk itu, vitamin C juga diperlukan agar membasmi radikal bebas tersebut.
    Makanan yang mengandung vitamin C, yaitu: berry-berryan, kiwi, jambu, jeruk, dan lain sebagainya.
    Vitamin A
    Kekurangan vitamin A juga dapat menurunkan produktivitas hormon seksual pada wanita dan pria. Hal ini disebabkan karena gangguan pada testis serta ovarium.
    Makanan yang mengandung vitamin A, yaitu: ketela, mangga, aprikot, wortel, dan lain sebagainya. (vem/bee)

    terapi lintah,penyesalan




    “hidup terasa sulit ketika semangat melepuh dan masalah yang amat besar menghampiri seolah penyesalan tiada arti”
    “Jika penyesalan adalah sebuah pengalaman maka hikmah yang amat besar terkandung di dalamnya”
    “Tidak ada kedawasaan yang sebernarnya tanpa di awali dengan penyesalan yang di alami”
    “Terus melangkah menuju arah tujuan dan lupakan bayang yang terus mengikuti”
    “Orang sukses adalah orang yang belajar dari penyesalan yang ia lakukan menjadi sebuah pagar supaya tidak terjadi untuk yang kedua kalinya”
    “Ketika dunia mentertawakan, dan cacian bagaikan hujan. maka belajarlah dari keduanya dan yakinlah bahwa kekuatan anda bangkit karena penyesalan yang telah anda alami”
    “Terkadang kita merasa bahwa hidup ini memang tidak adil, antara yang datang dan yang pergi seolah terus berganti, namun siklus waktu mengajarkan agar berlaku adillah terhadap hidup agar kita di perlakukan adil oleh kehidupan.”
    “Menatapi jalan seolah tidak berujung sehingga membuat langkah berhenti dan terdiam hanya untuk menatapinya saja. padahal kebahagiaan yang sesungguhnya bukanlah berada di ujung jalan, melainkan berada di saat kita melakukan perjalanan. yang melahirkan arti tergantuk cara kita menikmati dan mensyukuri apa yang kita temukan di kala melakukan perjalanan.”
    “Berkata sabar itu mudah namun menanamkan kesabaran dalam hati yang penuh penyesalan itulah hal yang teramat susah.”

    terapi lintah,demi masa



    Tafsir Surat Al ‘Ashr: Membebaskan Diri Dari Kerugian


    Allah ta’ala berfirman,
    وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
    ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr).
    Surat Al ‘Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,
    لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ
    ”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].
    Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar” [Syarh Tsalatsatul Ushul].
    Iman yang Dilandasi dengan Ilmu
    Dalam surat ini Allah ta’ala  menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].
    Kriteria pertama, yaitu beriman kepada Allah. Dan keimanan ini tidak akan terwujud tanpa ilmu, karena keimanan merupakan cabang dari ilmu dan keimanan tersebut tidak akan sempurna jika tanpa ilmu.  Ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i (ilmu agama). Seorang muslim wajib (fardhu ‘ain) untuk mempelajari setiap ilmu yang dibutuhkan oleh seorang mukallaf dalam berbagai permasalahan agamanya, seperti prinsip keimanan dan syari’at-syari’at Islam, ilmu tentang hal-hal yang wajib dia jauhi berupa hal-hal yang diharamkan, apa yang dia butuhkan dalam mu’amalah, dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
    طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مَسْلَمٍ
    ”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224 dengan sanad shahih).
    Imam Ahmad rahimahullah berkata,
    يَجِبُ أَنْ يَطْلَبَ مِنَ الْعِلْمِ مَا يَقُوْمُ بِهِ دِيْنَهُ
    ”Seorang wajib menuntut ilmu yang bisa  membuat dirinya mampu menegakkan agama.”  [Al Furu’ 1/525].
    Maka merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari berbagai hal keagamaan yang wajib dia lakukan, misalnya yang berkaitan dengan akidah, ibadah, dan muamalah. Semua itu tidak lain dikarenakan seorang pada dasarnya tidak mengetahui hakikat keimanan sehingga ia perlu meniti tangga ilmu untuk mengetahuinya. Allah ta’ala  berfirman,
    مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلا الإيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ  نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا
    ”Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Quran itu dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengannya siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.” (Asy Syuura: 52).
    Mengamalkan Ilmu
    Seorang tidaklah dikatakan menuntut ilmu kecuali jika dia berniat bersungguh-sungguh untuk mengamalkan ilmu tersebut. Maksudnya,  seseorang dapat mengubah ilmu yang telah dipelajarinya tersebut menjadi suatu perilaku yang nyata dan tercermin dalam pemikiran dan amalnya.
    Oleh karena itu, betapa indahnya perkataan Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah
    لاَ يَزَالُ الْعَالِمُ جَاهِلاً حَتىَّ يَعْمَلَ بِعِلْمِهِ فَإِذَا عَمِلَ بِهِ صَارَ عَالِمًا
    ”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim” (Dikutip dari Hushul al-Ma’mul).
    Perkataan ini mengandung makna yang dalam, karena apabila seorang memiliki ilmu akan tetapi tidak mau mengamalkannya, maka (pada hakikatnya) dia adalah orang yang bodoh, karena tidak ada perbedaan antara dia dan orang yang bodoh, sebab ia tidak mengamalkan ilmunya.
    Oleh karena itu, seorang yang berilmu tapi tidak beramal tergolong dalam kategori yang berada dalam kerugian, karena bisa jadi ilmu itu malah akan berbalik menggugatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتىَّ يَسْأَلَ عَنْ عِلْمِهِ مَا فَعَلَ بِهِ
    ,”Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.” (HR. Ad Darimi nomor 537 dengan sanad shahih).
    Berdakwah kepada Allah
    Berdakwah, mengajak manusia kepada Allah ta’ala, adalah tugas para Rasul dan merupakan jalan orang- orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Allah ta’ala berfirman,
    قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١٠٨)
    “Katakanlah, “inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (Yusuf: 108).
    Jangan anda tanya mengenai keutamaan berdakwah ke jalan Allah. Simak firman Allah ta’ala berikut,
    وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
    “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fushshilat : 33).
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
    فَوَاللَّهِ لَأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ
    Demi Allah, sungguh jika Allah memberikan petunjuk kepada seseorang dengan perantara dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah” (HR. Bukhari nomor 2783).
    Oleh karena itu, dengan merenungi firman Allah dan sabda nabi di atas, seyogyanya seorang ketika telah mengetahui kebenaran, hendaklah dia berusaha menyelamatkan para saudaranya dengan mengajak mereka untuk memahami dan melaksanakan agama Allah dengan benar.
    Sangat aneh, jika disana terdapat sekelompok orang yang telah mengetahui Islam yang benar, namun mereka hanya sibuk dengan urusan pribadi masing-masing dan “duduk manis” tanpa sedikit pun memikirkan kewajiban dakwah yang besar ini.
    Pada hakekatnya orang yang lalai akan kewajiban berdakwah masih berada dalam kerugian meskipun ia termasuk orang yang berilmu dan mengamalkannya. Ia masih berada dalam kerugian dikarenakan ia hanya mementingkan kebaikan diri sendiri (egois) dan tidak mau memikirkan bagaimana cara untuk mengentaskan umat dari jurang kebodohan terhadap agamanya. Ia tidak mau memikirkan bagaimana cara agar orang lain bisa memahami dan melaksanakan ajaran Islam yang benar seperti dirinya. Sehingga orang yang tidak peduli akan dakwah adalah orang yang tidak mampu mengambil pelajaran dari sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
    لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
    ”Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian, hingga ia senang apabila saudaranya memperoleh sesuatu yang juga ia senangi.” (HR. Bukhari nomor 13).
    Jika anda merasa senang dengan hidayah yang Allah berikan berupa kenikmatan mengenal Islam yang benar, maka salah satu ciri kesempurnaan Islam yang anda miliki adalah anda berpartisipasi aktif dalam kegiatan dakwah seberapapun kecilnya sumbangsih yang anda berikan.
    Bersabar dalam Dakwah
    Kriteria keempat adalah bersabar atas gangguan yang dihadapi ketika menyeru ke jalan Allah ta’ala. Seorang da’i (penyeru) ke jalan Allah mesti menemui rintangan dalam perjalanan dakwah yang ia lakoni. Hal ini dikarenakan para dai’ menyeru manusia untuk mengekang diri dari hawa nafsu (syahwat), kesenangan dan adat istiadat masyarakat yang menyelisihi syari’at [Hushulul ma’mul hal. 20].
    Hendaklah seorang da’i mengingat firman Allah ta’ala berikut sebagai pelipur lara ketika berjumpa dengan rintangan. Allah ta’ala berfirman,
    وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ (٣٤)
    ”Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) para rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami terhadap mereka” (QS. Al-An’am : 34).
    Seorang da’i wajib bersabar dalam berdakwah dan tidak menghentikan dakwahnya. Dia harus bersabar atas segala penghalang dakwahnya dan bersabar terhadap gangguan yang ia temui. Allah ta’ala menyebutkan wasiat Luqman Al-Hakim kepada anaknya (yang artinya),
    ”Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)” (QS. Luqman :17).
    Pada akhir tafsir surat Al ‘Ashr ini, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,
    فَبِالِأَمْرَيْنِ اْلأَوَّلِيْنَ، يُكَمِّلُ اْلإِنْسَانُ نَفْسَهُ، وَبِالْأَمْرَيْنِ اْلأَخِيْرِيْنَ يُكَمِّلُ غَيْرَهُ، وَبِتَكْمِيْلِ اْلأُمُوْرِ اْلأَرْبَعَةِ، يَكُوْنُ اْلإِنْسَانُ قَدْ سَلِمَ تعل مِنَ الْخُسَارِ، وَفَازَ بِالْرِبْحِ [الْعَظِيْمِ]
    ”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar” [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].
    Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menyempurnakan keempat hal ini, sehingga kita dapat memperoleh keuntungan yang besar di dunia ini, dan lebih-lebih di akhirat kelak. Amiin.

    Terapi Lintah sambil ngopi



    Terapi Lintah



    Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

    Semua spesies lintah adalah karnivoraBeberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
    Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
    Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
    Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
    Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
    Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
    Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
    Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
    Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
    Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
    Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
    Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
    Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
    Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
    Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
    Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
    “Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

    Kelemahan Terapi Lintah :
    Efek Samping Terapi Lintah
    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

    Terapi Lintah tetangga



    Terapi Lintah



    Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

    Semua spesies lintah adalah karnivoraBeberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
    Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
    Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
    Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
    Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
    Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
    Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
    Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
    Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
    Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
    Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
    Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
    Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
    Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
    Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
    Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
    “Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

    Kelemahan Terapi Lintah :
    Efek Samping Terapi Lintah
    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

    Pengobatan alternatif,terapi lintah

    Terapi Lintah
    by klinikassyarif 
    Anda mengalami penyakit akut? penyakit fisik maupun non-fisik? mencari lokasi yang mudah dicapai dan juga biaya yang terjangkau? Jangan khawatir, kini tersedia layanan terapi alternatif yang terletak di tengah kota Jakarta. adalah salah satu pilihan solusi bagi anda. Beberapa terapi yang dilakukan, tergantung dari jenis penyakit yang di derita oleh para pasien, seperti Terapi Nur Ilaahi, Bekam, Herbal, refleksi, akupresur, Ruqyah, ear candle,TERAPI LINTAH, dll
    .Jenis-jenis penyakit yang telah berhasil ditangani dengan terapi lintah:
    1. Jantung Koroner  2. Kelenjar Getah Bening  3. Diabetes Kering dan Basah  4. Stroke
    5. Migrain  6. Vertigo  7. Asma/ Bengek  8. Bisul,Kanker,  9. SYARaf terjepit  10. kolestrol.
    11, Asam urat  12.ginjal  13. Lemah syahwat  14. mata buram 15. dll.
    assalamu’alaikum wr.wb.

    terapi lintah klinik Assyarif
    Alhamdulilah, seiring berjalannya waktu. maka pada kesempatan ini , kami mencoba memberikan hal yang terbaik dalam satu kali dalam hidup ini, yaitu memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bagi masyarakat luas, khususnya jakarta dan sekitarnya. Pengobatan kami merupakan pengobatan yang menggunakan metode Multiterapi : Bekam, Refleksi, Akupresur, Ruqyah, dan khusus pengobatan dengan sedot TERAPI LINTAH, yang merupakan pengobatan paling efektif untuk perawatan dan penyembuhan dengan bukti-bukti yang real atau nyata khasiatnya, dari penyakit yang ringan hingga paling kronis. seperti Penyakit : Diabetes, Stroke, Darah tinggi (hipertensi) , Asam urat, rematik, ginjal, jantung koroner, dan penyakit kronis lainnya.
    Alamat Praktek : Jl.Ciputat Raya. jl. H.Goden ujung Rt.08/011 no.23B. pondok pinang keb.lama. jakarta selatan
    Tlp. 021-96923413 / 93074811
    hp. 0896-37058277
    e-mail ; klinikassyarif@gmail.com
    Praktek tiap hari. jam.09.00-20.00 wib
    terima panggilan rumah dan perkantoran
    Demikaianlah sekilas tentang kami “KLINIK TERAPI ASSYARIF ”
    Wassal
    Pak Syarif – Terapist

    terapi lintah depok


    Terapi Lintah Indonesia di “Jika Aku Menjadi” Trans TV


    Quantcast

    Beberapa saat lalu eNHa berhasil merecover file dokumentasi lama, salah satunya file dokumentasi saat liputan acara TransTV “Jika Aku Menjadi” yang menayangkan “Layanan Terapi Lintah eNHa Farm”. Shooting dilakukan di lokasi eNHa Farm di Limo Depok.
    Tayangan acara ini sendiri sudah dilakukan pada Februari 2010 lalu.
    Berikut beberapa dokumentasinya :
    Gambar dibawah diambil saat para kru TransTV meliput aktivitas keseharian eNHa dalam operasional budidaya lintah.


    Kru TransTV sedang melakukan shooting aktivitas eNHa

    Nah yang ini, saat Tim eNHa Farm sedang mempersiapkan lintah untuk terapi. Terlihat tim eNHa sedang memilih-milih lintah untuk digunakan pada pengobatan pasien. Kali ini yang dipilih lintah berukuran sedang sesuai dengan jenis penyakit penderita.


    Tim eNHa Farm sedang mempersiapkan lintah untuk terapi

    Berikutnya dilakukan pengambilan gambar pada seorang pasien yang berusia cukup lanjut. Beliau mengalami keluhan sakit asam urat. Titik terapi dilakukan pada bagian kaki pasien.


    Terapi lintah untuk Asam Urat

    Kali ini aplikasi lintah untuk kosmetika. Dimana pasien eNHa dibawah memiliki keluhan berupa jerawat yang menahun dan sudah diobati menggunakan berbagai macam obat, namun belum sembuh juga. Titik terapi diaplikasikan di wajah pasien menggunakan lintah ukuran sedang untuk mengambil darah kotor pasien.


    Terapi lintah untuk Kosmetika - Pengobatan Jerawat Membandel

    Setelah melakukan liputan terapi lintah, belakangan para kru TransTV-pun penasaran untuk mencoba terapi eNHa. Penyakit yang diderita berupa kaki yang sering pegal-pegal dan kesemutan. Titik terapi yang eNHa aplikasikan di bagian kaki, karena jenis penyakit yang di derita adalah asam urat.


    Para Kru TransTV akhirnya menjadi Pasien Terapi Lintah eNHa

    Jika ada sobat eNHa yang memiliki berbagai keluhan penyakit, terutama yang terkait dengan aliran darah, semisal : Vertigo, Stroke, Jantung, Asam Urat, Luka akibat kencing manis, Hipertensi/Darah Tinggi, dll, silahkan datang saja ke Klinik eNHa Farm. Kami selalu terbuka menerima kehadiran sobat eNHa.

    terapi lintah jakarta selatan



    Terapi Lintah

    Terapi Lintah | Pengobatan Alamiah dan Ilmiah untuk Perawatan Kesehatan dan Kecantikan

    Terapi Lintah (HirudoTherapy)

     
    Terapi Lintah (Leech Therapy) atau Hirudo Therapy adalah Metode Penggunaan Lintah untuk Tujuan Pengobatan Kesehatan, Pemeliharaan Kesehatan dan Kecantikan.
    Metode Terapi ini telah dikenal sejak Zaman Kuno hingga Kedokteran Modern saat ini. Sejarah mencatat penggunaan lintah telah digunakan oleh berbagai orang berpengaruh pada zamannya, Hipocratic Corpus (Hippocrates) (460-377 SM), Abu Ali al-Husayn Ibn Abdullah Ibn Sina (Avicena) (980-1037). Dan saat ini Metode Terapi lintah atau Hirudotherapy dipergunakan dalam kedokteran modern untuk menangani berbagai macam kasus medis (Bedah Plastik,Penyambungan bagian tubuh,dll) dan telah disetujui sebagai Metode Pengobatan yg dinyatakan Aman dan Efektif oleh berbagai Negara seperti Amerika Serikat,Jerman,Francis, Rusia, Dll.
    Efektivitas Terapi Lintah ini didasarkan pada 100 lebih zat aktif yang terkandung dalam Air Liur Lintah [saliva]. Diantaranya adalah :
    1. Hirudin : Zat antikoagulan atau anti pembekuan darah  yg dapat   mengencerkan  darah
    2. Hyaluronidase : Zat/Enzim yg berfungsi sebagai katalisator yg membantu  penyerapan pemakaian obat kedalam tubuh
    3. Vasodilator :  Zat yg dapat memperlebar saluran darah sehingga memudahkan sirkulasi aliran darah
    4. Antibacterial : Zat yg dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri
    5. Fibrinase, Collagenase dan masih banyak lagi zat yg bermanfaat
    Kesemua zat atau enzim tersebut disuntikan lintah kedalam tubuh manusia pada saat proses penyedotan darah (Terapi Lintah).
    Dimasa sekarang ini, Terapi Lintah atau Hirudo Therapy digunakan dalam proses penyembuhan beragam jenis penyakit. Antara lain :
    • Penyakit Jantung [Koroner/Aritmia/Bocor/Bengkak]
    • Diabetes atau Kencing Manis
    • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
    • Penyumbatan aliran darah
    • Stroke
    • Varises
    • Arthritis atau radang sendi
    • Reumatik
    • Migren/Sakit Kepala
    • Asam Urat/gout
    • Kesemutan
    • Gangguan Pendengaran [Congek/Tinitus]
    • Bisul/Abses
    • Gangguan urat Syaraf/Syaraf Terjepit
    • Glaukoma/Katarak
    • Hepatitis
    • Kanker
    • Sinusitis
    • Jerawat
    • Rematik
    • dan lain-lain
    Jika anda mengalami gangguan kesehatan atau ingin melakukan perawatan kesehatan. Anda dapat melakukan Terapi Lintah ini dengan Menghubungi kami di Alamat berikut ini :


    Efek Samping Terapi Lintah

    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

    Terapi Lintah



    Terapi Lintah



    Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

    Semua spesies lintah adalah karnivoraBeberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
    Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
    Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
    Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
    Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
    Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
    Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
    Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
    Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
    Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
    Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
    Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
    Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
    Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
    Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
    Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
    “Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

    Kelemahan Terapi Lintah :
    Efek Samping Terapi Lintah
    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

    Terapi Lintah



    Terapi Lintah



    Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

    Semua spesies lintah adalah karnivoraBeberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
    Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
    Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
    Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
    Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
    Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
    Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
    Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
    Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
    Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
    Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
    Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
    Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
    Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
    Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
    Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
    “Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

    Kelemahan Terapi Lintah :
    Efek Samping Terapi Lintah
    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

    Terapi Lintah batam



    Terapi Lintah



    Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit. Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

    Semua spesies lintah adalah karnivoraBeberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dll.
    Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
    Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
    Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
    Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
    Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
    Terapi lintah dapat menstabilkan kadar hormon serotonin / melancarkan peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus di kepala. Termasuk menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak. Terbukti !!! Sudah banyak orang sembuh setelah memanfaatkan sedot lintah (Hirudo medicinalis). Sehingga terapi ini menjadi ‘trend’ serta naik daun.
    Di berbagai rumah sakit dan tempat praktik dokter di Jerman banyak ditemukan terapi lintah untuk penyembuhan. Bahkan setiap tahun di sana sekitar 250.000 ekor lintah digunakan untuk mengatasi pendarahan. Selain itu lintah juga dimanfaatkan dalam operasi plastik.
    Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
    Hasil studi yang dilakukan para peneliti di Jerman menunjukkan bahwa lintah diakui bisa mengobati rasa sakit dan juga radang. Bahkan pasien yang menderita Osteatritis pun bisa menggunakan lintah untuk mengobatinya. Penelitian yang dipimpin Dr Gustav Dobos di klinik Essen-Mitte, Jerman melakukan percobaan terhadap 10 pasien dengan rata-rata usia 68 tahun. Kebanyakan pasiennya menderita sakit lutut selama enam tahun terus menerus.
    Para dokter meletakkan empat ekor lintah di daerah lutut yang sakit dan dibiarkan selama 1 jam 20 menit. Rasa sakit diukur tiga hari sebelum perawatan dilakukan dan 28 hari setelah selesainya perawatan. Pengaruh dari perawatan ini bisa diketahui setelah 24 jam kemudian, tetapi bisa dipastikan hasilnya setelah empat minggu. Dalam laporannya, para pasien mengaku rasa sakit mereka berkurang akibat dari gigitan lintah tersebut. Dan hebatnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkannya, misalnya infeksi atau apa pun.
    Sementara pasien lain yang diberi perawatan secara konvensional (medis) tidak merasakan adanya perbedaan, merasa tidak berkurang rasa sakitnya. Menulis di jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, Dobos menyatakan: “Kami nyatakan bahwa hasil dari penelitian ini sangat luar biasa. Perawatan dengan lintah menghilangkan rasa sakit secara signifikan setelah tiga hari dan meningkat empat minggu kemudian”.
    Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
    Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang – kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
    Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
    Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
    “Darah merupakan sumber energi manusia untuk hidup, bilamana darah rusak, maka berkuranglah energi serta daya tahan tubuhnya”

    Kelemahan Terapi Lintah :
    Efek Samping Terapi Lintah
    • Rasa Sakit/Nyeri akibat gigitan lintah (berlangsung 1-5 menit awal ketika lintah mulai menggigit, setelah efek bius dr enzim lintah masuk ke peredaran darah rasa nyeri nya akan hilang)
    • Kekurangan darah. Penerapan lintah pada pasien oleh Terapis yg bukan ahlinya bisa menimbulkan efek kehilangan banyak darah pada pasien, yg bisa menimbulkan efek kehilangan kesadaran/pingsan.
    • Pendarahan yg berlangsung 1-48 Jam setelah Terapi (ini adalah hal wajar diakibatkan efek enzim yg mengencerkan darah. Perbanyak mengkonsumsi cairan dan tidak usah panik  karena ini adalah efek normal dari terapi lintah)
    • Rasa gatal pada sekitar bekas luka gigitan (olesan minyak lintah berfungsi menghilangkan rasa gatal)
    • Bekas Luka. Gigitan Lintah akan menimbulkan bekas gigitan (luka parut) yg akan hilang tergantung kondisi kulit pasien.
    • Alergi. Enzim yg disuntikan lintah kedalam tubuh bisa jadi menimbulkan efek alergi pada tubuh,walaupun jarang sekali bahkan tidak pernah hal ini terjadi. Mengkonsumsi obat penghilang rasa gatal diperbolehkan namun lebih baik lagi dengan minum air kelapa hijau dan susu murni.

     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. terapi lintah - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger